EnglishFrenchSpanish

Free editor online | DOC → | XLS → | PPT →


OffiDocs favicon

Ommah Media _ Berkiblat Ke Amerika Korea ?

Free download Ommah Media _ Berkiblat Ke Amerika Korea ? free photo or picture to be edited with GIMP online image editor

Ad


TAGS

Download or edit the free picture Ommah Media _ Berkiblat Ke Amerika Korea ? for GIMP online editor. It is an image that is valid for other graphic or photo editors in OffiDocs such as Inkscape online and OpenOffice Draw online or LibreOffice online by OffiDocs.

Amerika, Korea, Korea Selatan, film, lagu, gaya, dan gaya hidup sekunder bahkan tersier lainnya. Tidak bisa dipungkiri karena paham di antara kedua gaya hidup itu juga ikut memahami para pemuda, tidak terkecuali pemuda Islam.
Meskipun ada beberapa budaya yang memengaruhi sikap dan perilaku pemuda saat ini, namun yang paling populer adalah budaya kedua negara ini. Sekarang kita melihat bagaimana keadaan para pemuda dari negara Amerika dan Korea.
Sementara yang diharapkan dari para pemuda Islam adalah perjuangan yang dapat didukung perjuangan ini, PARA PEMUDA YANG AKAN MENJADI PEMIMPIN DAN MAMPU MENERUSKAN KEPUTUSAN BERAT, para pemuda yang tidak serampangan dan mampu memikul biaya ummat ini, para pemuda yang membutuhkan banting, dukungan, dan kenyamanan lentur, dan para pemuda yang tidak terbang dipuji dan tidak terbang kompilasi dicela.
Islam telah menjelaskan bagaimana pendidikan di terapkan dikalangan umat, diringkas dalam 5 cara pendidikan yang diajarkan Rasulullah untuk para sahabat:
PENDIDIKAN DENGAN NASEHAT DAN PEMBELAJARAN. Pendidikan model ini mencakup pendidikan dengan Al-Qur'an, yakni Rasul selalu menyampaikan apa saja yang diturunkan oleh Allah berupa ayat-ayat Al-Qur'an. Dengan kisah-kisah, seperti kisah ghulam/anak kecil dengan rahib, atau kisah pemuda kahfi yang dikisahkan Rasulullah kepada para sahabatnya. Juga pendidikan dengan permisalan, sebagaimana sabda Rasul, "Perumpamaan mukmin dengan yang lain seperti jasad yang satu,\u2026.." Dan beberapa bentuk permisalan lainnya.
PENDIDIKAN DENGAN PEMBIASAAN. Seperti memukul anak kecil usia 7 tahun yang tidak mau sholat dan beribadah. Metode pembiasaan ini bisa diterapkan oleh para pemimpin ataupun pendidik kepada anggotanya yang sudah berumur, atau yang biasa disebut habbit. Bahkan para salaf membiasakan dirinya sendiri.
PENDIDIKAN DENGAN KETAATAN. Seperti membiasakan untuk beribadah, seperti sholat, puasa, beromba-lomba dalam ibadah sunnah baik yang sifatnya ditekankan maupun tidak ditekankan, hingga menjadi tameng dirinya dari kemunkaran.
PENDIDIKAN DENGAN CONTOH. Rasul dan para sahabatnya merupakan contoh terbaik ummat ini. Adapun para ulama setelahnya juga berkiblat kepada mereka. Beri generasi kita sebuah contoh. Dan generasi tidak selamanya anak hasil darah daging kita, namun maknanya lebih luas dari itu. Jika kita memilih jalan jihad, maka generasi kita akan mengikuti jalan itu. Jika kita memilih jalan parlemen, tidak mungkin generasi kita akan berubah haluan menjadi jihady. Dan jangan berharap jika kita memilih jalan damai tanpa perjuangan dan darah kemudian sesumbar, "Generasi kitalah yang akan menjadi generasi jihad ala Salahuddin al-Ayyubi dan Sultan Muhammad Al-Fatih". Namun mulai dari diri kita sendiri untuk mengikuti jalan para salaf, yakni jalan dakwah, amar maruf nahi munkar dan jihad fisabilillah dengan makna yang sesungguhnya.
PENDIDIKAN DENGAN KONFLIK DAN PERISTIWA. Tarbiyah model inilah yang paling mempengaruhi para sahabat, karena mereka dituntun dengan wahyu dan Rasulullah sebagai percontohan setiap kali menghadapi suatu konflik. Dan setiap peristiwa dan konflik dapat membentuk karakter suatu generasi agar lebih memiliki daya kenyal dan daya banting, tidak lembek, tidak larut dalam kesedihan yang berkepanjangan.
Dan tidak bisa dipungkiri, medan perang adalah tempat paling menjanjikan untuk membentuk jiwa komandan generasi Islam ini. Yang beranggapan bahwa saat ini berperang adalah jalan yang salah bagi umat Islam, maka perlu kembali membuka sejarah para sahabat. Karena para sahabat terbentuk karakternya salah satunya di medan perang. Jadi jika ada yang menganggap bahwa karakter komandan dalam arti yang sesungguhnya lahir dari jalan damai tanpa ada desingan peluru, maupun pendidikan di ruangan yang nyaman, maka ia tidak mengikuti jalan para sahabat yang bertaruh nyawa sehingga lahirlah manusia mulia sekelas Abu Bakr, Umar, Utsman, Ali, Khalid bin Walid, Abdurrahman bin Auf dan sahabat mulia lainnya. Mereka lahir dari kerasnya konflik, dan kehidupan paling keras berada dalam ranah jihad maupun dakwah pada kebenaran, bukan yang lain, karena resiko yang dibawanya.
Dengan kata lain, "Memahami ayat dan hadits di lapangan tentu berbeda dengan memahaminya di masjid atau di ruangan yang nyaman. Di bumi jihad dan dakwah, ayat dan hadits akan lebih terasa, sesuai dengan apa yang ditemukan di depan mata".
Sumber: Makalah Ithqan Tarbiyah Wa Ta'lim Atsnaa Harakah Kamaa Kaana 'Ashr Al-Awwal. Syekh Abu Bakr Najy

[Ommah Media]

Free picture Ommah Media _ Berkiblat Ke Amerika Korea ? integrated with the OffiDocs web apps


Free Images

Use Office Templates

Ad